translate

Thursday, May 26, 2011

peninggalan sejarah agama budha

contoh beberapa bangunan sejarah peninggalan agama budha



dan kalo sahabat ingin lebih jelas silahkan buka link di bawah ini..


bangunan sejarah peninggalan agama budha

ZAMAN NEOLOTIKUM

                                                 



                                  ZAMAN NEOLITIKUM
                              EDITING BY : 














Gambar 5. Tabel hasil kebudayaan Neolitikum













Gambar 6. Reruntuhan rumah hasil peninggalan Zaman Neolitikum






Gambar 8. Salah satu hasil gerabah zaman Neolitikum








Gambar 9. Guci yang ditemukan di situs Buni, diperkirakan peninggalan zaman Neolitikum








Gambar 10. Dizaman Neolitikum guci seperti ini
digunakan untuk menyimpan tulang belulang










Gambar 1. Ini adalah gambar dari kapak persegi yang sudah memiliki gagang







Gambar 2. Kapak lonjong yang gunanya untuk memahat






Gambar 3
Kapak lonjong
















Gambar 4. Kapak persegi

Wednesday, May 18, 2011

agama islam ( konsep ke Tuhanan )

 assalamualaikum....
sahabat pembaca sekalian...pertama saya mohon maaf jika dalam posting kali ini ada yang kurang berkenan,ini semua semata saya lakukan hanya ingin membagi apa yang saya pelajari dan sedikit saya tahu..kali ini saya hanya ingin share tentang :


konsep ketuhanan dalam islam :

mungkin para sahabat pembaca sekalian ada yang sudah mengerti apa itu agama..dan bagi yang belum tahu...tentang apakah yang di maksud dengan agama..jika berkenan silahkan baca tulisan saya di bawah ini

ada beberapa definisi tentang agama dari beberapa ahli dan kembali di definisikan atau di simpulkan oleh Harun nasution
sebagai berikut :

1).   Pengakuan terhadap adanya hubungan manusia dengan kekuatan gaib yang harus dipatuhi;

2).   Pengakuan terhadap adanya kekuatan gaib yang menguasai manusia;

3).   Mengikatkan diri pada suatu bentuk hidup yang mengandung pengakuan pada suatu sumber yang berada di luar diri manusia yang mempengaruhi perbuatan-perbuatan manusia

4).   Kepercayaan pada suatu kekuatan gaib yang menimbulkan cara hidup tertentu;

5).   Suatu sistem tingkah laku (code of condut) yang berasal dari kekuatan gaib;

6).   Pengakuan terhadap adanya kewajiban-kewajiban yang diyakini bersumber pada suatu kekuatan gaib;

7).   Pemujaan terhadap kekuatan gaib yang timbul dari perasaan lemah dan perasaan takut terhadap kekuatan misterius yang terdapat dalam alam sekitar manusia;

8).   Ajaran yang diwahyukan Tuhan kepada manusia melalui seorang rasul (utusan Allah).

Selanjutnya, Taib Thahir Abdul Mu’in mengemukakan definisi agama sebagai suatu peraturan Tuhan yang mendorong jiwa seseorang yang mempunyai akal untuk dengan kehendak dan pilihannya sendiri mengikuti peraturan tersebut, guna mencapai kebahagiaan hidupnya di dunia dan akhirat.

Dari beberapa definisi di atas, kita dapat menjumpai 4 unsur yang menjadi karakteristik agama sebagai berikut :

a).   Pertama, unsur kepercayaan terhadap kekuatan gaib.

b).   Kedua, unsur kepercayaan bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan akhirat nanti tergantung pada adanya hubungan yang baik dengan kekuatan yang dimaksud.

c).   Ketiga, unsur respon yang bersifat emosional dari manusia

d).   Keempat, unsur paham adanya yang kudus (sacred) dan suci, dalam bentuk kekuatan gaib, dalam bentuk kitab suci yang mengandung ajaran-ajaran agama yang bersangkutan, tempat-tempat tertentu, peralatan untuk menyelenggarakan upacara dan sebagainya.

Berdasarkan uraian tersebut di atas kita dapat mengambil suatu kesimpulan bahwa agama adalah ajaran yang berasal dari Tuhan atau hasil renungan manusia yang terkandung dalam kitab suci yang turun menurun diwariskan oleh suatu generasi ke generasi dengan tujuan untuk memberi tuntunan dan pedoman hidup bagi manusia agar mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat.
seperti halnya Agama Islam : agama dari Allah yang di sampaikan melalui jibril kepada muhammad yang berisi aqidah,syari'ah, dan ibadah untuk kebahagiaan dunia dan akhirat.




agama di lihat dari cara munculnya :

1 . agama samawi adalah agama Tauhid dari Allah
    contoh : yahudi,nasrani ( sebelum terjadi penyimpangan aqidah),islam ( agama yang datang dari Allah di 
                   sampaikan melalui jibril kepada Rasul yang berisi
                   aqidah,syari'ah,dan ibadah untuk kebahagiaan hidup dunia dan akhirat )
2 . agama ardli adalah agama ciptaan pemikiran manusia ( politheisem,animisme,dinamisme,atheisme dll )

ada beberapa ciri dari agama samawi dan agama ardli.

kita bahas dulu ciri dari agama samawi diantaranya :

1. monotheisme ( tauhid )
2. di sebarkan oleh Rasul
3. Kitab suci murni
4. Ajaran tetap ( pelaksanaan flexible )
5. Kebenarannya universal

dan untuk agama ardli mempunyai ciri sebagai berikut :

1. konsep ketuhanannya politheisme ( percaya pada banyak tuhan ),animisme,dinamisme,atheisme dan 
    paling tinggi adalah monotheisme nisbi ( relatif) misalnya : trinitas,trimurti.
2. di sebarkan oleh manusia biasa ( bukan Rasul )
3. memiliki kitab suci yang terkontaminasi oleh "tangan tangan kotor manusia" atau bahkan di buat oleh manusia itu sendiri.
4. kebenaran ajarannya  tidak universal.

konsep tuhan menurut agama lain :

1, Tuhan menurut agama yahudi ( UZAIR adalah anak Allah ) ( Qs At-Taubah : 30 )
2, Tuhan menurut agama Nasrani dengan konsep Trinitas ( Tuhan Bapa,Tuhan Anak dan Roh Kudus )
3, Tuhan menurut agama Majusi AHURAMAZDA ( cahaya ) Dan AHRIMAN ( kegelapan )
4, Tuhan menurut agama shabiah ( percaya kepada roh roh nenek moyang )
5,Tuhan menurut agama hindu  dengan konsep TRIMURTI ( Brahma,Siwa Dan Wisnu )
6, Tuhan menurut agama Budha ( BRAHMA )

Pada kesimpulannya kita bisa menelaah bahwa agama samawi bertujuan memurnikan aqidah dan penyembahan kepada Allah saja.
nah mungkin sementara itu hanya itu yang bisa saya share...mudah mudahan..bisa menambah pengetahuan tentang islam untuk para sahabat kaum muslim sekalian.lain kali mungkin kita sambung kembali.
akhirul kata...assalamualaikum warohmatullah wabarokatu..

Sunday, May 8, 2011

sejarah candi jiwa


Indonesia adalah Negara yang terdiri dari berbagai pulau. Sejarah Indonesia pun beragam dari jaman kerajaan hingga jaman kolonial. Kini sebuah kebudayaan dan peninggalan sejarah kembali ditemukan.
Candi jiwa merupakan candi terbesar di Indonesia dan bahkan lebih besar ketimbang candi Borobudur. Candi Jiwa merupakan sebuah candi yang belum lama terungkap dan masih dalam tahap penelitian. Usia Candi Jiwa bahkan lebih tua dari candi-candi besar yang ada di Indonesia.

Candi Jiwa terletak di Desa Segaran, Batujaya. Batujaya adalah sebuah desa di tepi Sungai Citarum, sekitar 20 km di sebelah barat laut kota Rengasdengklok, Kabupaten Karawang. Batujaya hanya 20 km dari Ujung Karawang tempat bermuaranya Sungai Citarum di Laut Jawa yang membentuk delta. Keberadaan sungai ini memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap keadaan situs sekarang karena tanah di daerah ini tidak pernah kering sepanjang tahun, baik pada musim kemarau ataupun pad musim hujan.  Sekitar 25 km ke sebelah timur, terdapat kampung Cibuaya, sebuah kampung yang di kalangan para ahli arkeologi terkenal sebab di dalamnya terdapat situs Cibuaya yang menyingkapkan artefak-artefak penting pra-sejarah (Neolitikum) Jawa Barat dan Indonesia. Cibuaya terletak 5 km dari tepi pantai. Dulu, mungkin Batujaya dan Cibuaya terletak di tepi pantai, sedimentasi kuarter di wilayah ini sangat aktif. Luas situs Batujaya ini diperkirakan sekitar lima km2. Situs ini terletak di tengah-tengah daerah pesawahan dan sebagian di dekat pemukiman penduduk dan tidak berada jauh dari garis pantai utara Jawa Barat (pantai Ujung Karawang). Lokasi percandian ini jika ditempuh menggunakan kendaraan sendiri dan datang dari Jakarta, dapat dicapai dengan mengambil jalan Tol Cikampek. Keluar dari gerbang tol Karawang Barat dan mengambil jurusan Rengasdengklok. Selanjutnya mengambil jalan ke arah Batujaya di suatu persimpangan. Walaupun jika ditarik garis lurus hanya berjarak sekitar 50 km dari Jakarta, waktu tempuh dapat mencapi 3 jam karena kondisi jalan yang ada.
Situs Batujaya terletak di lokasi yang relatif berdekatan dengan Situs Cibuaya (sekitar 15 km di arah timur laut), yang merupakan peninggalan bangunan Hindu, dan situs temaun pra-Hindu “Kebudayaan Buni” yang diperkirakan berasal dari masa abad pertama Masehi. Kenyataan ini seakan-akan mendukung tulisan Fa Hsien yang menyatakan:”Di Ye-po-ti (Taruma, maksudnya Kerajaan Taruma) jarang ditemukan penganut Buddhisme, tetapi banyaj dijumpai brahmana dan orang-orang beragama kotor”.
Situs Batujaya pertama kali ditemukan oleh tim arkeologi Fakultas Sastra Universitas Indonesia (sekarang disebut Fakultas Ilmu Budaya UI) pada tahun 1984. Semenjak awal penelitian dari tahun 1985 sampai dengan tahun 1999, ditemukan tidak kurang dari 13 situs di Desa Segaran dan 11 situs di Tegaljaya. Sehingga secara total ada 24 buah situs di kawasan ini. Semenjak awal penelitian dari tahun 1992 sampai dengan tahun 2006 telah ditemukan 31 tapak situs sisa-sisa bangunan. Penamaan tapak-tapak itu mengikuti nama desa tempat suatu tapak berlokasi, seperti Segaran 1, Segaran 2, Telagajaya 1, Telagajaya 2, dan seterusnya. 
Menurut informasi yang dikumpulkan dari berbagai sumber, kompleks Percandian Batujaya adalah sebuah suatu kompleks sisa-sisa Percandian Buddha Kuno yang terletak di Kecamatan Batujaya dan Kecamatan Pakisaya. Situs ini disebut percandian karena terdiri dari sekumpulan candi yang tersebar di beberapa titik.
Batujaya sekarang terletak di tengah hamparan sawah. Telah 22 tahun situs ini digali dan dipelajari para ahli arkeologi Indonesia dan mancanegara. Situs ini pertama kali diketahui tahun 1984, semula berupa bukit-bukit kecil di tengah sawah, penduduk setempat menyebutnya unur-unur (bukit-bukit kecil). Sekarang tak ada lagi bukit-bukit tetapi candi-candi hasil rekonstruksi dan lubang-lubang parit dan terbuka galian para arkeologis.
Hasan Djafar, ahli arkeologi UI, kepala tim penggalian situs Batujaya, menerangkan dengan runtut penemuan situs ini. Penggalian yang telah berlangsung selama 22 tahun ini telah menghasilkan banyak penemuan artefak: bongkah-bongkah bata merah yang kemudian bisa direkonstruksi menjadi candi-candi yang cukup besar, tembikar-tembikar, manik-manik, tablet-tablet tanah liat dan yang mengejutkan dan baru ditemukan tahun 2006 ini (terutama Juli 2006) adalah penemuan puluhan kerangka manusia yang masih utuh dari tengkorak sampai tapak kaki. Dua orang perempuan ahli arkeologi berkebangsaan Perancis dan Belanda khusus datang ke situs ini untuk mengekskavasi kerangka-kerangka di situs Batujaya, mengambil beberapa sampel tulang dan gigi dan akan melakukan penelitian DNA atas fosil tulang dan gigi guna mendapatkan data karakteristik ragawi yang lebih lengkap. Metode terbaru dalam arkeologi adalah bahwa pengambilan specimen fosil suatu ras manusia harus dilakukan oleh arkeologi dari ras yang berlainan. Mungkin, ini untuk menghindarkan kontaminasi saat mengambil sampel. Karena kerangka manusia di Batujaya diperkirakan dari ras Indonesia, yaitu Mongoloid, maka yang mengambil sampel adalah orang-orang dari ras Eropa (Kaukasoid). Penelitian lebih dari 20 tahun ini tentu telah menghasilkan beberapa kesimpulan sementara, yaitu:
1. Situs ini berumur di ambang pra-sejarah dan sejahrah Indonesia (abad ke-4 dan ke-5 Masehi, saat ini batas pra-sejarah dan sejarah Indonesia adalah tahun 400 Masehi).
2.  Candi Batujaya terbuat dari bata merah dan mempunyai ciri-ciri candi Buddha
3. Tembikar dan manik-manik yang ditemukan adalah dari masa Neolitikum
4. votive tables (semacam meterai) dari tanah liat bakar bertuliskan tulis pendek dalam aksara Pallawa.

Implikasi penemuan situs Batujaya ini sangat penting bagi perkembangan kepurbakalaan Indonesia, Jawa khususnya. Situs di pinggir Citarum ini menunjukkan masyarakat purbakala Indonesia telah cukup terorganisasi dan siap untuk meningkatkan peradaban. Keberadaan candi meruntuhkan mitos bahwa di Jawa Barat tidak ada candi lain selain Candi Cangkuang (Candi Siwa) di Leles Garut. Candi Batujaya justru adalah candi yang paling tua di tanah Jawa yang berasal dari abad ke-4 atau ke-5. Juga, Candi Batujaya ini meruntuhkan mitos bahwa candi-candi yang berumur lebih muda lah yang dibangun dari bata merah setelah candi yang lebih tua dibangun dari batuan gunung (andesitik)(model candi Jawa Tengah ke Jawa Timur). Aksara di tablet-tablet tanah liat yang ditemukan di Batujaya sama dengan aksara yang dipakai pada prasasti-prasasti Tarumanegara yang ditemukan lebih tersebar di daerah Jawa Barat. Bagaimana hubungan Batujaya dengan Tarumanegara dan juga kerajaan-kerajaan Sunda sesudahnya (Galuh, Sunda, Pajajaran). Penaggalan absolut dan posisi stratigrafik situs Batujaya dan situs-situs lainnya di Jawa Barat akan menjawab hal ini. Bagaimana pula hubungannya dengan pengaruh pedagang-pedagang India beragama Hindu dan Buddha adalah persoalan tersendiri yang harus dijawab. Penggalian dan penelitian di Situs Batujaya masih terus berlangsung, analisis labolatorium atas sampel-sampel artefak dan fosil dari Batujaya masih terus dilakukan. Data hasil analisis DNA pada kerangka-kerangka manusia yang ditemukan di situs ini nanti akan mengungkapkan banyak fakta. Semoga dalam waktu yang tidak terlalu lama, kita akan dapat mendengar hasilnya. Situs Batujaya begitu pentingnya buat prasejarah dan awal sejarah Bangsa Indonesia. Dan, situs Batujaya menghadirkan artefak dan kerangka manusia yang begitu lengkapnya, tak pernah dalam sejarah arkeologi ditemukan artefak dan kerangka manusia pembuatnya dalam satu tempat secara sangat lengkap. Tetapi, penelitian arkeologi di situs Batujaya harus berdampingan dengan kepentingan ekonomi pesawahan Karawang sebagai lumbung padi nasional, dan rencana Pertamina dalam mengembangkan penemuan minyak di Pondok Tengah. Mungkin, tumpang-tindih lahan penelitian lahan dan kepentingan ekonomi kelak akan terjadi. Secara ekonomi, Situs Batujaya bisa saja dianggap tak menguntungkan, namun dilihat dari sudut kebutuhan memperkuat jati diri bangsa, maka sejarah bangsa yang jelas terbaca adalah sebuah modal pokok untuk berjati diri. Bangsa yang dihapus sejarahnya akan menjadi bangsa yang tidak percaya diri, yang dengan mudah akan dijadikan sasaran dominasi negara lain. Siapa tahu Situs Batujaya kelak mengungkapkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang telah berbudaya tinggi sejak zaman pra-sejarah.   
Lokasi Candi Jiwa dikelilingi oleh persawahan yang luas. Candi ini terbentuk dari batu bata merah dan berbentuk persegi. Menurut sumber, digunakannya batu bat adalah karena sukarnya mendapatkan batu andesit di sekitar candi. Tak jauh dari lokasi Candi Jiwa berada, terdapat Candi Blandongan.

Menurut warga setempat, keberadaan candi di daerah mereka merupakan suatu hal yang istimewa. Selain menjadi situs bersejarah, kehadiran candi tersebut dapat membawa peruntungan bagi masyarakat sekitar. Pada tanggal 31 Mei kemarin, Candi Jiwa menjadi lokasi diadakannya Trisuci Waisak 2553 BE / 2009 oleh umat Buddha.
Setidaknya sebuah peninggalan sejarah kembali hadir dan semoga kehadirannya tidak singkat ditelan jaman modern yang tengah menjamah masyarakat Indonesia kini. Situs dan peninggalan sejarah yang ditemukan mengingatkan kembali darimana negeri ini muncul dengan segala keberlakuannya.




   


biografi RA kartini (bahasa sunda )

Biografi RA Kartini
Nami : Raden Ajeng Kartini
Lahir : Jepara, Jawa Tengah, tanggal 21 April 1879
Pupus : Tanggal 17 September 1904, (waktos babaran putera cikalna)
Pendidikan : E.L.S. (Europese Lagere School), satingkat sareng SD
Caroge : Raden Adipati Joyodiningrat, Bupati Rembang
Prestasi :
- Ngadegkeun sakola pikeun wanoja di Jepara
- Ngadegkeun sakola pikeun wanoja di Rembang
Kempelan serat-serat:  Door Duisternis tot Licht (Habis Gelap Terbitlah Terang).
Penghormatan  :
- Gelar Pahlawan Kemerdekaan Nasional
- Dinten Babarna tanggal 21 April ditetapkan mangrupi dinten besar
Sumber:
- Album Pahlawan Bangsa Cetakan ke 18, penerbit PT Mutiara Sumber Widya
- Wajah-Wajah Nasional cetakan pertama. Karangan: Solichin Salam
Raden Ajeng Kartini (1879-1904)
Pejuang Kamajengan Wanoja
Door Duistermis tox Licht, Habis Gelap Terbitlah Terang, nyaeta judul buku tina tina kempelan serat-serat Raden Ajeng Kartini nu kakoncara. Serat-serat nu diseratkeun kangge sobat-sobatna di nagara Belanda eta saterasna janten bukti sakumaha ageungna kahoyong tina Kartini pikeun ngaleupaskeun kaumna tina diskriminasi nu geus ngabudaya waktos zamanna.
Buku eta janten ngahudanggkeun sumanget para wanoja Indonesia dina merjuangkeun hak-hakna. Perjuangan Kartini teu ukur diserat di luhur kertas tapi dibuktoskeun ku ngadegkeun sakola gratis pikeun anak gadis di Jepara sareng Rembang.
Waktos eta, Raden Ajeng Kartini nu lahir di Jepara, Jawa Tengah tanggal 21 April 1879, saleresna estu mihoyong tiasa ngagaduhan pendidikan nu langkung luhur, mung mangrupina kabiasaan sareng waktos harita, ngajantenkeun anjeunna henteu diwidian  ku sepuhna.
Anjeunna mung sakola dugi ka E.L.S. (Europese Lagere School) atanapi satingkat tingkat sareng sakola dasar. Tamat  E.L.S, Kartini teras dipingit mangrupi  kabiasaan atanapi adat-istiadat nu lumrah di tempat babarna dimana hiji wanoja atos rengse namatkan sakola di tingkat sakola dasar, kedah ngajalankeun masa pingitan dugi ka waktosna pikeun rimbitan.
Mayunan eta kanyataan, Kartini rumaja nu loba campur gaul sareng jalmi-jalmi terpelajar tur seneng maos buku khususna buku-buku ngeunaan kamajengan wanoja wanoja sapertos karya-karya Multatuli “Max Havelaar” sareng karya tokoh-tokoh pejuang wanoja di Eropa.
Ti kawit harita, anjeunna gaduh kahoyong sareng tekad nu kuat kangge kangge ngamajukeun  sakola kangge ngamajukeun wanoja wanoja bangsa Indonesia. Sareng ngalengkah   kangge ngamajukeun kaum wanoja nyaeta kucara ningkatkeun tarap pendidikan para wanoja. Pikeun ngarealisasikeun cita-citana eta, anjeunna anjeunna ngawitan ku ngadegkeun sakola kangge anak gadis di daerah babarna, Jepara. Di eta sakola anjeunna ngajarkan palajaran ngaput, nyulam, masak, sareng rupi-rupi. Sadaya katerampilan didugikeun ka murid-muridna kalayan garatis.
malah kangge ngawujudkeun cita-citana, anjeunna ngalajeungkeun ka Sakola Guru di Nagara Belanda ,maksadna supados anjeunna tiasa janten guru nu langkung tinuwih.  Kalayan dukungan ti rerencanganna urang Walanda, Nyi Ajeng Kartini kenging beasiswa kangge ngalajengkeun sakola di nagara Walanda. Tapi, ramana,  Raden Adipati Joyodiningrat, Bupati di Rembang, teu ngawidian anjeunna. Malah ramana ngahalangan tekadna ku cara maksa RA Kartini supados rimbitan.
Sanaos seueur halangan harungan nu ngajegal cita-citana, tapi RA Kartini teu kateter tekadna. Saatos atos nikah, anjeunna masih ngadegkeun sakola di Rembang salian sakola di Jepara nu atos didirikeun sateuacan rimbitan. Naon anu dipidammel anjeunna janten conto nu saterasna diturutan ku wanoja-wanoja lainna ku ngadegkeun ‘Sakola Kartini’ di tempat masing-masing sepertos di Semarang, Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, sareng Cirebon.
Naon  nu atos dipilaku  RA Kartini estu langkung Seueur pangaruhna kangge anjeunna kebangkitan bangsa urang. Mingking bakal langkung ageung sareng langkung seueur nu dipilaku ku anjeunna kangge kamajuan wanoja Indonesia, pami Allah masihan yuswa nu langkung lami. Mung Allah mikahoyong sanes, anjeunna pupus dina yuswa masih ngora keneh, 25 taun,  tanggal 17 September 1904, waktos ngalahirkeun putera cikalna.
Ngemutkeun ageungna jasa Kartini netepkeun kangge bangsa urang nya atas nami nagara, pamarentahan Presiden Soekarno, Presiden Mimiti Republik Indonesia ngawedalkeun Keputusan Presiden Republik Indonesia No.108 Tahun 1964, tanggal 2 Mei 1964 nu netepkeun Kartini mangrupi Pahlawan Kemerdekaan Nasional tur netepkeun dinten lahir Kartini, tanggal 21 April, pikeun dipikaemut unggal taun nu saterasna dikenal mangrupi Dinten Kartini.

Resep kana lebah naona hideup ka eta tokoh :
Ku margi anjeuna 1 wanoja nu tiasa nyandak ka majuan kangge wanoja bangsa Indonesia
Supados janten tiasa saderajat sareng nu lian.

Kumaha sikap hideup ningal ka unggulan /kamampuan tokoh nu di pika meumeut :

Bangga ku naon nu tos di pidameul anjeuna pikeun kamajuan kaum wanoja Indonesia






Cari Artikel

 

Copyright @ 2015